NAMA : NICHOLAS
FERDETA LAKUSA
NIM :
15208241025
MATA KULIAH : PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN
MELENCENGNYA DEMOKRASI PANCASILA
Demokrasi yang diterapkan indonesia adalah demokrasi
Pancasila yang berarti demokrasi ini sesuai dengan kepribadian bangsa Indenesia.
Demokrasi kini memberikan keleluasaan setiap warga baik dalam kelompoknya
langsung atau tidak langsung untuk berpendapat / ikut serta dalam segala
kebijakan dan hidup kehidupan Bangsa Indonesia . Landasan demokrasi adalah
keadilan dalam arti terbukanya peluang kepada semua. Walaupun Demokrasi adalah
kebebasan namun demokrasi tetap harus sesuai nilai nilai yang ada pada
Indonesia. Contohnya dalam berdemo, pendemo harus ijin terhadap aprat keamaanan
sebelumnya dan harus melakukan demo atau unjuk rasa dengan tertib dan damai .
Bentuk demokrasi lainnya apa? Ada pemilu ,kampanye ,mimbar
bebas , rapat umum. Kali ini saya membahas tentang melencengnya demokrasi di
Indonesia .Hal pertama adalah pemilu, banyak ahli politik mengatakan bahwa
pemilu menunjukan seberapa kuat demokrasi diterapkan,dan seberapa penting
perannya bagi kemajuan negara . Pemilu sering pandang sebagai ajang menunjukan
kekuasan dan banyaknya pendukung yang ada, padahal pemilu dimaksudkan untuk mengumpulkan
suara rakyat . Dari hal ini kita mengerti sesungguhnya hal yang ingin di capai
adalah suara asli dari hati rakyat tanpa ada paksaan . Namun menurut pandangan
saya demokrasi Pancasila kini mulai pudar . Mengapa ? karena bukan lagi suara
asli rakyat yang terwujud namun suara
kekuatan pencalon yang memiliki kekuasaan untuk “membayar” suara rakyat .Dengan
cara mebayar , menyogok rakyat yang dianggap tidak mengerti masalah politik
seperti pengemis ,tukang sapu jalanan, pedagang kecil dll .Oleh sebab itu
rakyat tersebut lebih tersugesti dengan cara cara seperti itu . Dari segi
kampanye , pelaksana kampanye lebih rusuh, berisik, mengganggu, dan kebanyakan
diikuti oleh preman preman. Selain kampanye dijalan jalan ,pelaksanaan
demokrasi kini malah membuat warga satu dengan yang lainnya yang berbeda
pilihan menjadi saling menyinggung dan mengejek calon yang tidak dipililihnya .
Contoh kekacauan pada pelaksanaan kampanye adalah pada pemilu presiden 2014 ,
ada isu beredar bahwa salah satu pasangan menggunakan praktek black campaign
dimana ada satu tim yang sengaja membuat gambar-gambar yang melecehkan salah
satu pasangan pada media masa sehingga suasana memanas ,tidak harmonis seperti
yang diharapkan dari demokrasi Pancasila .
Sebagai mahasiswa saya berharap agar pelaksanaan
demokrasi yang seperti ini segera diperbaiki tidak semakin lama semakin
memburuk dan mebawa dampak negatif bagi Indonesia karena lama kelamaan akan
melunturkan sifat asli bangsa Indonesia yang
berbudaya dan mencintai nilai nilai dan norma sejak dulu . Mungkin
dengan mensosialisasikan kembali demokrasi Pancasila dan asas pemilu LUBER
JURDIL pada tingkatan tingkatan pendidikan bahkan masyarakat umum , selektif
dalam menyebarkan gambar gambar yang ada di media sosial supaya tidak terjadi
suasana panas saat pemilu dan perhitungan hasil pemilu, pemilihan cara kampanye
yang lebih tertib dan damai, dan yang paling penting adalah sadar bahwa
demokrasi harus tetap terkontrol oleh nilai nilai yang ada . Karena demokrasi
bukanlah tujuan negara ,namun cara untuk mencapai negara yang adil dan makmur
didalam segala aspek kehidupan berbangsa dan bernegara .